page

Sabtu, 03 Maret 2012

Air Susu Ibu (ASI)

Bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi yang baru dilahirkan adalah keinginan setiap ibu. Sayangnya, tidak semua wanita bisa memproduksi ASI dalam jumlah cukup. Beberapa Ibu bahkan tidak mengeluarkan ASI sedikitpun. Mengapa hal tersebut terjadi?Menurut Dr. Harnopribadi SpO, gangguan produksi susu disebabkan oleh banyak hal. Hal ini bisa terjadi bila selama kehamilan ibu kekurangan gizi. Sebab, gizi merupakan bahan baku untuk memproduksi air susu.
Sebenarnya proses pembentukan ASI sudah berlangsung sejak pembuahan. Prosesnya beberapa minggu sesudah pembuahan. Perubahan-perubahan pada diri ibu juga terjadi pada kelenjar payudara. Dalam hal ini, payudara menjadi penuh dan tegang. Areola (daerah sekeliling puting susu) mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap. Sedangkan puting susu sedikit membesar dibanding saat tidak hamil.
Proses tersebut terus berlanjut. Pada kehamilan trisemester kedua (tiga bulan keatas), mulai terbentuk sistem alveolar. Ruangan-ruangan yang ada dalam payudara mengalami perkembangan. Selanjutnya di bawah pengaruh hormon-hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat, ruangan-ruangan payudara akan berisi cairan yang disebut kolostrum. Hormon prolaktin juga berpengaruh pada proses ini.
Karena pengaruh hormon-hormon dan progesteron, kolostrum belum bisa dikeluarkan dari payudara. Namun pada bulan-bulan terakhir kehamilan, kolostrum baru bisa keluar, meski hanya beberapa tetes.
kolostrum sangat penting bagi bayi, sebab kolostrum kaya gizi serta mengandung berbagai imonuglobulin yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh bayi. Jadi sayang sekali jika kolostrum tidak diberikan pada bayi.
Faktor rangsangan pada payudara baru bisa membuat asi keluar. Rangsangan yang dimaksud adalah isapan bayi pada puting susu ibu. Isapan bayi akan memicu kerja hormon oksitosin. Hormon inilah yang memacu pengeluaran ASI dari kelenjar susu. Pemberian rangsangan ini sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah si mungil lahir.
Usai persalinan, begitu bayi dan ibu selesai dibersihkan sebaiknya ibu segera mencoba menyusui anaknya. Idealnya, begitu dirangsang ASI akan keluar dengan sendirinya. Jika pada rangsangan pertama kolostrum tidak langsung keluar, maka usaha pemberian rangsangan harus dilakukan lagi secara kontinoe. Jangan sekali berusaha lalu berhenti begitu ASI tidak keluar.
Kalau isapan bayi tidak memacu keluarnya ASI, beri pemijatan ringan pada payudara.
Normalnya kolostrum akan keluar dalam jumlah besar sesudah persalinan. Lambat laun secara otomatis akan berganti dengan ASI sesuai dengan usia si mungil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar