page

Rabu, 29 Februari 2012

Campak Pada Anak

Penyakit campak sering kali membuat orang tua khawatir terhadap kondisi anak terlebih sering adanya informasi jika penyakit campak bisa mematikan. Pengalaman saya ketika anak campak memang cukup meneganggangkan. Maklum anak pertama masih minim pengalaman. Sebelum menjangkit anak saya, sempat beberapa anak tetangga terkena campak, rasa khawatir saya terlalu tinggi takut kalau nanti anak saya juga akan terjangkit.
Kekhawatiran tersebut akhirnya terjadi. Mulanya panas tinggi hingga mencapai 40°C dalam tiga hari pertama, kebetulan anak saya dibarengi dengan flu dan batuk, lalu pada hari ke-empat baru mulai terlihat adanya bintik merah di muka. Sempat empat kali bolak balik ke Rumah Sakit pada hari-hari pertama munculnya panas karena khawatir akan membuat anak step. Perlu diketahui, anak saya tidak imunisasi campak saat usianya 9 bulan, tidak juga imunisasi lainnya sejak kelahirannya. Saat dikonsultasikan dengan dokter anak langganan, diinformasikan tidak imunisasi boleh saja asal anak banyak makan dan minum. Kok jadi ngomongin imunisasi seh... Ok kembali ke laptop.. ke topik maksudnya. Akhirnya saya dan istri memutuskan untuk memeriksakan kembali ke Dokter untuk yang kelima kalinya. Dokter memutuskan untuk perawatan intensif. Setelah tiga hari perawatan di Rumah Sakit bercak pada kulit sudah mulai mengering dan suhu tubuh sudah terpantau stabil di bawah 37°C, anak saya pun diperbolehkan pulang. Alhamdulillah.. Berikut adalah sedikit banyak tentang penyakit campak.

Ciri-Ciri Penyakit Campak
Setelah dicari pada refrensi kedokteran memang type dari penyakit campak akan muncul bercak merah pada kulit sekitar hari ke-tiga dan empat. Berikut adalah tanda-tanda umum penyakit campak:

- Demam tinggi
- Mata merah dan Berair
- Ada bercak putih pada dinding pipi sebelah graham.
- Nyeri otot
- Sakit Tenggorokan
- Biasanya disertai batuk dan flu.
- Fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau)

2 - 4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.




Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40? Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.

Penyebab
Campak disebabkan oleh virus Paramiksovirus
Penularan terjadi dari percikan ludah melalui hidung, mulut atau tenggorokan.

KOMPLIKASI
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
  1. Infeksi bakteri
    - Pneumonia
    - Infeksi telinga tengah
  2. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
  3. Ensefalitis (inteksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.
Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan:
- pemeriksaan darah
- pembiakan virus
- serologi campak.


Penyembuhan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

Menurut dr. Asti Praborini, SpA (seperti yang dikutip di tabloid Nakita), 
* Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah. Kalau campaknya berat atau sampai terjadi komplikasi maka harus dirawat di rumah sakit.
* Anak campak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. Apalagi bila ada bayi di rumah yang belum mendapat imunisasi campak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar